Cara Budidaya Jamur

Melihat kondisi tersebut, tidaklah heran bila saat ini banyak pelaku bisnis
jamur yang mulai bermunculan meramaikan pasar. Bahkan tidak hanya perusahaan
jamur skala besar/industri saja yang kini mampu mendominasi pasar, pelaku
bisnis budidaya jamur skala rumah tangga pun mulai bangkit dan bersaing dengan
perusahaan besar untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Berikut kami informasikan 3 tahapan dasar cara budidaya jamur yang perlu
Anda perhatikan ketika memulai bisnis jamur.
Proses persiapan Budidaya Jamur
Sebelum Anda terjun menekuni bisnis budidaya jamur, sebaiknya bekali diri
Anda dengan pengetahuan teknik budidaya jamur yang benar. Anda bisa belajar
dari para petani jamur langsung atau mengikuti pelatihan bisnis jamur yang
saat ini banyak diadakan instansi-instansi terkait. Setelah Anda menguasai
teknik pembudidayaan jamur, selanjutnya persiapkan sarana dan prasarana
pendukung, meliputi :
1.
Menentukan lokasi pembuatan kumbung jamur
2.
Membangun kumbung jamur
3.
Mempersiapkan bibit jamur
4.
Mempersiapkan media tanam jamur (baglog jamur)
5.
Mempersiapkan sarana pembibitan (autoklaf, erlenmeyer, gelas ukur, tabung
reaksi, meja pembiakan, pinset, pisau, alkohol 70%, botol bibit, tempat
incubator, dll).
6.
Mempersiapkan sarana pemeliharaan dan panen (sprayer, pupuk, thermometer,
hygrometer, heater, blower, pH tester,pisau, wadah panen jamur).
Proses Pemeliharaan Jamur
Apabila persiapan budidaya jamur sudah matang, maka
tahapan berikutnya yang perlu Anda lakukan yaitu proses pemeliharaan jamur agar
hasil panen yang didapatkan bisa maksimal. Secara umum proses pemeliharaan
jamur dibagi menjadi tiga poin penting, antara lain sebagai berikut :
1.
Melakukan pengamatan setiap hari. Hal ini penting untuk mengontrol suhu dan
kelembapan di dalam ruang kumbung jamur. Untuk mempermudah pengamatan Anda,
lengkapi kumbung jamur dengan termometer dan higrometer.
2.
Lakukan penyiraman secara teratur. Untuk menjaga kestabilan suhu dan
kelembapan ruang kumbung jamur, lakukan penyiraman air hingga jamur siap panen.
Penyiraman dilakukan ke seluruh bagian kumbung, meliputi lantai, dinding
kumbung, sampai ke baglog jamur. Setiap jenis jamur memiliki kebutuhan air yang
berbeda, jadi perhatikan aturan penyemprotan pada jenis jamur yang Anda
budidayakan.
3.
Hindari munculnya hama dan penyakit. Hama yang sering mengganggu
pertumbuhan budidaya jamur adalah lalat, tikus, cacing, serangga tanah, semut,
rayap, serta kutu. Sedangkan penyakit yang sering menyerang tumbuhan jamur
antara lain seperti Peniciilium sp, Rhizopus sp, Aspergillus sp. Karena itu lakukan
sterilisasi sebaik mungkin, agar semua sarana dan prasarana yang digunakan
tidak terkontaminasi penyakit ataupun hama jamur.
Proses panen jamur
Proses pemanenan jamur merupakan tahapan akhir dari rangkaian kegiatan
budidaya jamur. Pemanenan jamur dilakukan ketika pertumbuhan tubuh buahnya
telah maksimal. Setiap jenis jamur memiliki waktu panen yang berbeda, untuk
jamur tiram bisa dipanen 4-8 kali, panen jamur kuping paling tepat dilakukan
jika jamur berumur 3-4 minggu, jamur merang dipanen setelah 8-10 hari dari
penanaman bibit, jamur shitake dipanen setelah tudung membuka sekitar 60-70%
dan dilakukan pada pagi hari (pukul 10.00) dan sore hari (pada pukul 17.00),
jamur kancing (champignon) dipanen setelah 12-17 hari proses casing, serta
jamur lingzhi dipanen 3-4 bulan setelah miselium tumbuh penuh. Proses pemanenan
dilakukan dengan mencabut jamur beserta akarnya, usahakan tidak ada akar yang
tertinggal agar tidak mengganggu pertumbuhan generasi jamur berikutnya.
Nah, setelah membahas bersama cara budidaya jamur. Selanjutnya giliran
Anda mempraktekannya langsung sekarang juga. Manfaatkan peluang pasar yang
masih terbuka lebar, dan mulailah dari sekarang. Ayo berbisnis jamur!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar